ZURTA 2025 | PONPES AN-NAJMA GOES TO KLATEN


 


Klaten, 8 Februari 2025 - ZURTA 2025 | PONPES AN-NAJMA GOES TO KLATEN

"Ziarah kubur bukan hanya untuk mengenang orang yang telah tiada, tetapi juga untuk mengingatkan diri akan akhirat dan memperbaiki amalan kita sebelum tiba waktunya."  - Imam Ghazali

ZURTA atau kepanjangan dari Ziarah Auliya wa Rihlah Tarbawiyah merupakan acara tahunan Pondok Pesantren An-Najma yang bertujuan agar para santri mengenal para wali Allah SWT yang ada di tanah Jawa. Ziarah berasal dari bahasa Arab, ziyadah, yang berarti menziarahi, menengok, atau mengunjungi. Secara istilah, ziarah kubur bermakna mengunjungi makam dengan tujuan mendoakan serta bertabarruk, atau sekadar mengingatkan diri pada kematian dan Hari Kiamat (Dunia Pesantren, 2020).

Pada hari Sabtu, 8 Februari 2025, Pondok Pesantren An-Najma kembali mengadakan Zurta dengan tujuan Klaten, Jawa Tengah. Zurta tahun ini diikuti oleh santriwan dan santriwati beserta keluarga ndalem/pengasuh pondok, dengan menggunakan 2 bus pariwisata.

Tujuan pertama pada Zurta kali ini adalah makam Raden Ngabehi Ronggowarsito, seorang pujangga besar tanah Jawa yang terkenal dengan karya-karyanya yang penuh filosofi dan petuah kebijaksanaan. Dalam kesempatan ini, Ustadz Maulana Malik Ibrahim menyampaikan dawuh beliau, "Kalau kita ingin mendapatkan kesaktian, ziarahlah ke makam Ranggawarsita." Setibanya di sana, rombongan membaca tahlil yang dipimpin oleh Ustadz Maulana Malik Ibrahim dan doa yang dipimpin oleh Ibu Nyai Nur Azizah.

Dokumentasi 1. Foto Bersama di Makam Ranggawarsita


Tujuan selanjutnya adalah makam Sunan Bayat atau Ki Ageng Pandanaran. Beliau adalah salah satu wali penyebar agama Islam di tanah Jawa yang dulunya merupakan Bupati Semarang sebelum akhirnya meninggalkan jabatannya untuk mendalami ajaran Islam. 

Dokumentasi 2. Foto Bersama di Makam Sunan Bayat


Perjalanan kemudian dilanjutkan ke makam Ki Ageng Gribing, seorang ulama besar yang memiliki peran penting dalam penyebaran Islam di daerah Klaten. Dalam kesempatan ini, Ustadz Malik Ibrahim kembali mengingatkan dawuh beliau, "Kalau ingin kaya, ziarahlah ke makam Sunan Gribig." Rombongan membaca tahlil dengan penuh kekhusyukan.

Dokumentasi 3. Foto Ziarah di Makam Ki Ageng Gribig 

Setelah itu, rombongan melanjutkan perjalanan ke Umbul Cokro, sebuah sumber mata air alami yang dipercaya memiliki banyak manfaat. Di sini, santri dan rombongan menikmati suasana alam serta melakukan refleksi diri sebelum menuju destinasi terakhir.

Sebagai penutup perjalanan, rombongan melaksanakan sholat magrib dan isya dengan jama’ takdim qashar di Masjid Agung Al-Aqsa Klaten. Masjid ini merupakan salah satu ikon religi di Klaten dengan arsitektur yang megah dan suasana yang menenangkan. Para santri mengikuti sholat berjamaah dengan penuh kekhusyukan sebelum akhirnya kembali ke pondok pesantren.

Alhamdulillah, Zurta 2025 berjalan dengan lancar. Semoga dengan kegiatan ini, keimanan dan ketakwaan para santri serta seluruh peserta semakin bertambah, dan dapat meneladani kehidupan para auliya Allah. Aamiin ya rabbal ‘aalamiin...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar