SEJARAH BERDIRINYA PONPES AN-NAJMA


 SEJARAH BERDIRINYA PONPES AN-NAJMA

 


          Latar belakang berdirinya Pondok Pesantren An Najma bermula saat Ustadz Maulana Malik Ibrahim (Menantu Abah Yai Khamson) mengajar Madrasah Diniyah di Universitas Wahid  Hasyim tahun 2015-2016. Pada saat itu Ustadz Maulana Malik Ibrahim tidak sengaja bertemu dengan mahasiswa muslim dari Thailand. Setelah beberapa kali bertemu dengan para mahasiswa muslim Thailand, kemudian mereka ingin mengaji bersama Ustadz Maulana Malik Ibrahim di rumah beliau. Kemudian pada tahun 2016, Ustadz Maulana Malik Ibrahim membuka pengajian kitab Sullamut Taufiq dan Jurumiyah dimana yang mengaji adalah mahasiswa muslim Thailand yang sedang menempuh pendidikan di Universitas Wahid Hasyim. Mereka berangkat dari daerah Sampangan menuju ke Banaran setiap hari Sabtu dan Rabu malam. Kemudian setelah beberapa bulan kegiatan ngaji berjalan, ada sebuah ide dari salah seorang  mahasiswa Thailand yang bernama Kang Abdullah Mehad. Kang Abdullah menyampaikan ide dan gagasannya kepada Ustadz Maulana Malik Ibrahim yang intinya  bagaimana kalau Ustadz Maulana Malik Ibrahim mendirikan sebuah pesantren. Kang Abdullah dan teman-temannya bersedia untuk menjadi santri pertama beliau.

       Ustadz Maulana Malik Ibrahim mulai mempertimbangkan saran dan masukan dari para mahasiswa muslim Thailand. Ustadz Maulana Malik Ibrahim kemudian menyampaikan ide terkait pendirian pondok tersebut kepada Ayah dan Ibu mertuanya yaitu Abah Yai Khamson dan Ibu Nur Azizah. Mendengar penjelasan terkait ide pendirian pondok pesantren dari sang menantu, kemudian Abah Yai Khamson dan Ibu Nur Azizah menyetujuinya dengan memberikan izin, restu, dan juga doa. Tidak hanya sampai disitu Abah Yai Khamson berserta isterinya juga memberikan dukungan berupa fasilitas tanah, bangunan, dan seisinya untuk dijadikan pondok pesantren. Perlu diketahui bahwa bangunan yang sekarang menjadi asrama putra putri Pondok Pesantren An Najma dahulunya adalah kamar -kos yang disewakan kepada para mahasiswa Universitas  Negeri Semarang.

        Setelah mendapatkan ridho dan dukungan dari keluarga, kemudian Ustadz Maulana Malik Ibrahim sowan kepada para ulama dan guru-guru beliau. Ustadz Malik sempat sowan kepada Rama KH. Haidar Bin Kyai Bukhori pengasuh Pondok Pesantren Luhur Wahid Hasyim yang kebetulan beliau adalah senior beliau di Pondok Pesantren Al Anwar, Sarang. Ustadz Maulana Malik Ibrahim mengutarakan maksud dan tujuannya terkait keinginanya untuk mendirikan pondok pesantren. Mendengar maksud dan tujuan yang disertai niatan yang baik, tulus serta untuk mensyiarkan agama Islam dari Ustadz Maulana Malik Ibrahim kemudian KH. Haidar Bin Kyai Bukhori memberikan restu serta doa. Selain itu, Ustadz Maulana Malik Ibrahim menyowankan beberapa nama nantinya akan digunakan sebagai nama pondok pesantren. Dari beberapa nama yang ada, KH. Haidar Bin Kyai Bukhori memilih dan merestui nama An Najma.

         Nama An Najma terinspirasi dari Q.S At Thariq ayat ke -3, “An najmu tsaqib” jadi didalamnya terdapat diksi yakni bintang yang sinarnya dapat menempuh tujuh lapisan langit dan juga pada saat itu Ustadz Maulana Malik Ibrahim memiliki keinginan agar diberi Allah seorang putri yang nantinya akan diberi nama Najma. Karena namanya bagus dan artinya juga baik akhirnya nama Najma ini terpilih untuk nama pondok ini. An Najma juga merupakan akronim AhluN suNAh walJaMaah. Harapannya semoga para santri yang belajar di pondok pesantren ini dapat menerangi lingkungan sekitarnya, menerangi tanpa menyakiti.Semoga santri An Najma bisa memberikan kontribusi positif bisa memberikan manfaat yang luas bagi keluarga juga masyarakat dimana santri tersebut hidup bersama mereka.

     Setelah itu, Ustadz Maulana Malik Ibrahim meminta doa dan restu dari sang guru yaitu Syaikhina Maimum Zubair di Sarang, Rembang. Beliau mendapatkan restu dan doa dari sang guru. Untuk keberkahan dan kelancaran pondok pesantren yang akan beliau dirikan, Ustadz Maulana Malik Ibrahim juga bertawasul kepada para ulama dan wali-wali.

Dengan pertimbangan yang matang dukungan dari orang tua, masukan dari berbagai pihak serta  restu dari guru-guru beliau (Ustadz Maulana Malik Ibrahim) akhirnya mendirikan sebuah pondok pesantren yang diberi nama An Najma. Pondok Pesantren An Najma resmi berdiri pada tanggal 2 Agustus 2017. Untuk santri pertama yang belajar di pondok ini disamping mahasiswa muslim Thailand yaitu ada Abdullah Mehad juga Alhamdulillah ditahun pertama kedatangan santri baru dari Karanganyar, Demak yaitu Muhammad Izza Asaifi.

       Nama An Najma terinspirasi dari Q.S At Thariq ayat ke -3, “An najmu tsaqib” jadi didalamnya terdapat diksi yakni bintang yang sinarnya dapat menempuh tujuh lapisan langit dan juga pada saat itu Ustadz memiliki keinginan agar diberi Allah seorang putri yang nantinya akan diberi nama Najma. Karena namanya bagus dan artinya juga baik akhirnya nama Najma ini terpilih untuk nama pondok ini. An Najma juga merupakan akronim AhluN suNAh walJaMaah. Harapannya semoga para santri yang belajar di pondok pesantren ini dapat menerangi lingkungan sekitarnya, menerangi tanpa menyakiti.Semoga santri An Najma bisa memberikan kontribusi positif bisa memberikan manfaat yang luas bagi keluarga juga masyarakat dimana santri tersebut hidup bersama mereka.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar